Khasiat Tanaman Jahe
Jahe, lebih dari sekedar bumbu
dapur, karena terbukti manjur mengusir berbagai penyakit. Bahkan NASA, pernah
tertarik meneliti khasiat jahe untuk mengatasi mabuk para awaknya.
Tidak ada yang tahu persis asal
mulanya tanaman jahe alias zingiber officinale telah dikenal sebagai bumbu
dapur yang berkhasiat obat sejak ratusan tahun yang lalu.
Di cina, jahe kering telah dipakai
sebagai bahan baku obat oleh seorang tabib yang hidup pada zaman kaisar Shen
Nong, yang hidup 2000 tahun sebelum masehi. Di cina juga di temukan dua buku
kedokteran yang pertama kali membahas khasiat jahe segar pada tahun 500 masehi.
Selain di negeri tirai bambu, yang dikabarkan telah mengenal jahe 2000 tahun
sebelum masehi adalah india.
Negara-negara barat juga banyak yang
memanfaatkan jahe sebagai obat traditional. Setidaknya itu dibuktikan dengan bahasan khasiat tanaman
jahe yang tertulis pada buku kedokteran anglo saxon yang terbit pada abad ke
11. Dua abad kemudian, jahe merupakan bumbu dapur yang sangat popular di
inggris, setelah lada hitam. Harga bumbu dapur ini juga ketika itu selangit,
untuk memperoleh 1 pon ( setengah kilogram) jahe, harus mengeluarkan uang yang
nilainya setara sengan seharga seekoor domba.
SEJARAH PENGOBATAN
Di cina, jahe segar di anggap berbeda dengan jahe kering. Bahkan ada seorang ahli tumbuhan kuno yang mengira jahe berasal dari dua tanaman yang berbeda. Ahli pengobatan sering memakai jahe segar untuk mengusir ‘hawa dingin’ atau ‘ racun’ dan mengurangi rasa mual. Sementara jahe kering di pakai untuk menyembuhkan kekurangan ‘hawa dingin’ pada nyeri lambung , nyeri perut, diare, batuk dan rematik.
Di cina, jahe segar di anggap berbeda dengan jahe kering. Bahkan ada seorang ahli tumbuhan kuno yang mengira jahe berasal dari dua tanaman yang berbeda. Ahli pengobatan sering memakai jahe segar untuk mengusir ‘hawa dingin’ atau ‘ racun’ dan mengurangi rasa mual. Sementara jahe kering di pakai untuk menyembuhkan kekurangan ‘hawa dingin’ pada nyeri lambung , nyeri perut, diare, batuk dan rematik.
Di india jahe segar juga
dimanfaatkan untuk mengobati mual, asma, batuk dan rasa nyeri yang hebat dan
mendadak, juga dipakai untuk mengatasi jantung berdebar-debar, gangguan
pencernaan, nafsu makan menurun dan rematik bahkan , pada abad ke 19, sari jahe
menjadi obat asma dan batuk yang popular di india. Untuk obat batuk, sari jahe
di campur jus bawang putih segar dan madu, sedangkan untuk meredakan mual, jahe
segar ditambah sedikit madu dan sejumput bulu burung merak bakar. Bubuk jahe
segar juga bisa di campur air, kemudian di aduk hingga berbentuk pasta dan
dioleskan di pelipis untuk meredakan sakit kepala.
Kebanyakan orang eropa minum teh
jahe untuk mengatasi gangguan pencernaan. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa
minum dua atau tiga cangkir penuh the jahe dapat mengurangi gejala gout
(penyakit radang sendi akibat kelebihan asam urat), perut kembung atau gangguan
pencernaan (akibat terlalu banyak minum minuman keras ). Selain itu jahe juga
memiliki khasiat memperlancar peredaran darah.
PENELITIAN TERBARU
Peneliti-penelit modern ternyata member dukungan terhadap penggunaan ‘ramuan tradisional’ jahe ini. Dari hasil penelitian, ekstrak jahe, baik dari jahe segar maupun jahe kering, berkhasiat dalam mengatasi infeksi bakteri, infeksi jamur, kejang, nyeri, luka serta gangguan lambung, tumor, kram dan reaksi alergi. Ekstrak jahe yang di teliti adalah sesuai standard gingerol, yaitu ekstrak yang tidak kehilangan rasa dan aroma jahe yang tajam.
Penelitian terhadap binatang
percobaan tikus yang di lakukan di cina dan Negara – Negara barat, menunjukan
bahwa jahe segar ampuh untuk meredakan nyeri dan infeksi. Percobaan in vitro
(laboratorium) memperlihatkan bahwa jahe menghambat oksidasi (= bersifat
antioksidan) sehingga dapat mengurangi resiko penyakit kanker, dan juga
menghambat pertumbuhan dari kuman.
Jahe juga bermanfaat untuk sirkulasi
darah. Tumbuhan rimpang ini memiliki khasiat antikoagulan (anti pembekuan
darah) yang lebih hebat dari pada bawang putih atau bawang merah. Jahe juga
mampu menurunkan kadar kolesterol karena bisa mengurangi penyerapan
kolesterol dalam darah dan hati. Penelitian yang dilakukan oleh ahli-ahli di
jepang memperlihatkan bahwa jahe dapat menurunkan tekanan darah dengan jalan
mengurangi laju aliran darah perifer (aliran drah tepi).
Para ahli juga ada yang mencoba jahe
untuk mengobati migren. Pengujian ini di dorong terapi ayurveda untuk mengobati
gangguan pada sistem saraf. Khasiat jahe sebagai obat migren ini masih
memerlukan penelitian lebih lanjut.
Pada umumnya penelitian jahe
diutamakan untuk mengetahui efeknya terhadap pencernaan. Di negeri cina, hasil
penelitian yang dilakukan terhdap manusia menunjukan bahwa minuman yang terbuat
dari jahe segar
dapat menurunkan sekresi asam lambung selama beberapa jam. Kemudian meningkat
kembali setelah beberapa lama. Penelitian lainnya menyatakan bahwa akar jahe
kering aakan memperkuat lambung, usus halus dan mencegah muntah.
Penelitian terbaru menunjukan
ekstrak aseton dan methanol yang berasal dari jahe memiliki efek yang kuat
untuk menghambat terjadinya tukakl ( luka) pada lambung. Penelitian lainnya
menunjukan bahwa gingerol mampu mengatasi afek toksisitas (keracunan) pada hati
dengan jalan meningkatkan asam empedu.
No comments:
Post a Comment