09 July, 2012

DAUN SUKUN SEMBUHKAN SAKIT GINJAL DAN JANTUNG

DAUN SUKUN SEMBUHKAN SAKIT GINJAL DAN JANTUNG
·        
·         Tumbuhan sukun
·         Sukun termasuk dalam genus Artocarpus (famili Moraceae) yang terdiri atas 50 spesies tanaman berkayu, yang hanya tumbuh di daerah panas dan lembab di kawasan Asia Tenggara dan kepulauan Pasifik. Buahnya berbentuk bulat berkulit tebal dan kasar, dengan warna hijau muda dan kuning dengan berat sekitar 1,5 – 3 kg. Buah sukun bisa digunakan untuk bahan pangan. Orang biasa memanfaatkannya untuk makanan ringan, semisal direbus, digoreng, atau dibuat keripik dan kolak. Ada juga yang memanfaatkannya sebagai bahan baku tepung dan mi.
·         Tak banyak orang yang menanamnya. Selain kurang “menjual”, masyarakat belum begitu tahu manfaat tanaman tersebut. Sering dijumpai orang menebang pohon tersebut di pekarangannya, dan menggantinya dengan tanaman lain seperti pisang atau mangga. Tapi sesungguhnya sukun sangat bermanfaat. Daunnya mempunyai khasiat buat kesehatan, efektif untuk mengobati berbagai penyakit seperti liver, hepatitis, sakit gigi, gatal-gatal, pembesaran limpa, jantung, dan ginjal. Bahkan, masyarakat Ambon memanfaatkan kulit batangnya untuk obat mencairkan darah bagi wanita yang baru 8-10 hari melahirkan.
·         Daun tanaman tersebut mengandung beberapa zat berkhasiat seperti asam hidrosianat, asetilcolin, tanin, riboflavin, dan sebagainya. Zat-zat ini juga mampu mengatasi peradangan.

·          
·         Menyelamatkan Ginjal
·         Ada juga yang menjadikan daun tersebut sebagai alternatif untuk menyelamatkan ginjal yang sakit. Caranya mudah, tapi harus telaten. Langkah awal, siapkan tiga lembar daun yang berwarna hijau tua, namun masih menempel di dahan. Kemudian cuci bersih pada air mengalir. Selanjutnya dirajang lalu jemur sampai kering. Siapkan pula wadah lalu isi dengan air bersih dua liter. Usahakan wadah tersebut terbuat dari gerabah tanah liat, tapi jika pun tak ada bisa juga memakai panci stainless steel. Masukkan dedaunan kering itu lalu dimasak sampai mendidih, sisakan air tersebut sampai volumenya tinggal separuh.
·         Selanjutnya, tambahkan air bersih satu liter, dan didihkan lagi sampai separuh. Kemudian saringlah rebusan daun sukun itu. Warna airnya merah, mirip teh. Rasanya agak pahit. Silakan diminum sampai habis, tak boleh disisakan untuk kesesokan harinya. Demikian seterusnya.
·         Agar tidak repot bolak-balik mengambil tiga lembar daun, sebaiknya sediakan rajangan daun sukun kering untuk seminggu. Caranya, siapkan lembar daun hijau tua sebanyak 3 x 7 = 21 lembar. Proses selanjutnya persis seperti cara di atas, sehingga kita punya sejumlah rajangan daun sukun kering, tapi dibagi-bagi menjadi tujuh bungkus.
·         Tiap hari ambil sebungkus, rebus, saring, dan minum. Jika Anda termasuk tak tahan pahit, bisa ditambahkan sedikit madu setiap kali minum.
·         Mengobati penyakit jantung
·         Daun sukun juga bisa untuk mengobati penyakit jantung. Caranya, ambillah satu lembar daun sukun tua yang masih menempel di pohon. Daun sukun tua mempunyai kadar zat kimia maksimal.
·         Cucilah sampai bersih lalu dijemur hingga kering. Kemudian rebus sampai mendidih dengan lima gelas air dan sisakan sampai tinggal separuh. Tambahkan air lagi hingga mencapai volume lima gelas. Tunggu hingga mendidih, dinginkan setelah itu disaring, rebusan air itu siap diminum dan harus habis tak bisa disisakan untuk esok hari.
·         Beberapa pakar obat tradisional memang meragukan khasiat daun sukun. Namun masyarakat sudah percaya dan membuktikan khasiat daun sukun yang dapat menyembuhkan penyakit jantung dan ginjal.
·         Dalam buku Koleksi Tumbuhan Obat Kebun Raya Bogor, tanaman ini tidak termuat. Satu-satunya literatur yang mengungkap efek diuretik dan kardiotonik sukun hanya buku Indian Medicinal Plants. Itu pun hanya menyangkut buahnya. Apakah bahan kimia yang dikandungnya itu berkhasiat ?
·         Tentu saja masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut oleh pihak-pihak yang terkait, karena memang obat tradisional dari tanaman dipercaya walaupun awalnya hanya cerita dari mulut ke mulut. Jadi, penelitian itu amat penting bagi dunia kesehatan.

Daun Encok Obat Sakit Pegal dan Linu

Berkat daunnya yang sangat berkhasiat dan mujarab untuk mengobati sakit encok (atritis), tanaman ini dijuluki daun encok. Sebuah nama tanaman yang banyak dikenal orang, tapi sedikit yang mengenal rupa tanamannya.
Encok, sebuah istilah umum orang awam yang lazim terdengar manakala salah satu anggota bagian tubuh terasa linu dan nyeri. Menurut Kamus Istilah Kedokteran, encok (atritis) terjadi karena adanya radang sendi terutama pada penderita rematik atau reumatik – sebuah lagi istilah umum untuk rasa pegal, linu, dan nyeri pada otot dan persendian.
Penyakit yang banyak diderita oleh orang lanjut usia ini memang jarang terdengar mengakibatkan kematian. Tapi soal rasa sakit yang ditimbulkannya, boleh dibilang hampir tak terperikan.
Nah, rasa pegal-linu inilah yang bisa diatasi dengan daun encok ( Plumbago zeylanica ) ini. Karena daunnya biasa digunakan orang untuk mengobati encok, lambat laun dikenal sebagai daun encok. Di beberapa daerah disebut juga dengan nama ki encok atau poskor (Jawa), mareka (Madura), bama (Bali), dan oporio (Timor).
Beracun dan Keras
Kendati daun encok sudah lama menyebar di Pulau Jawa dan Bali, ia bukanlah tanaman asli Indonesia. Menurut buku “Tumbuhan Obat” LBN-LIPI, daun encok adalah tanaman asli dari Srilanka. Yang menyebar rata ke daerah tropis hingga kepulauan Pasifik. Tapi sumber lain menyebut, ia berasal dari Afrika yang menyebar ke India terus ke timur, lalu ke Indocina seterusnya masuk ke Asia Tenggara; termasuk Indonesia.
Tanamannya tumbuh sebagai perdu atau semak dengan ketinggian mencapai 2,5 meter. Berbatang bulat licin berwarna hijau dan umunya tumbuh tegak. Kalau diperhatikan daunnya tumbuh berseling. Warnanya hijau, ujungnya runcing dengan sisi yang rata.
Bunganya berbentuk seperti tabung atau corong berwarna putih dan ungu. Buahnya yang kecil-kecil berwarna hijau saat muda, dan berubah menjadi hitam setelah tua. Di kulit buahnya ada semacam rambut yang pendek dan kaku. Di ujung setiap rambut mengandung getah yang lengket. Di dalam buah terdapat biji mungil berwarna hitam.
Meski dari segi sosok tanamannya tidak ada yang istimewa, ia memiliki kandungan yang sangat bermanfaat; yaitu plumbagin yang beracun. Kekerasan racunnya memang masih kalah dibanding tanaman binasa ( Plumbago indica ) kerabat dekatnya. Namun demikian, daun encok tidak boleh digunakan secara sembarangan. Jika digunakan terlalu banyak, dapat menimbulkan rasa panas yang menusuk dan menimbulkan luka bakar. Sebab, selain plumbagin tanaman ini juga mengandung zat anti kuman yang kuat.

No comments: